Pengantar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo telah memberikan pandangan terkait situasi pasar keuangan global yang tengah bergejolak. Dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia, Perry menyampaikan bahwa tantangan di masa depan, terutama dalam pasar keuangan, masih akan dihadapi.
Penguatan Dolar Amerika Serikat
Perry menjelaskan bahwa saat ini dunia dihadapkan pada penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar telah meningkat dari level 101 menjadi 107. Hal ini berdampak pada depresiasi nilai tukar dunia, termasuk terhadap nilai tukar rupiah.
Faktor-faktor Penguatan Dolar
Menurut Perry, penguatan dolar dipicu oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, yang membawa kebijakan ‘America First’ yang dapat mengubah dinamika global yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
Prospek Suku Bunga Tinggi
Perry juga menyampaikan bahwa prospek suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang panjang masih akan berlangsung. Yield US Treasury juga diprediksi akan terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu tantangan dalam kondisi pasar keuangan saat ini.
Harapan ke Depan
Dalam kesimpulannya, Perry berharap agar dolar AS tidak menguat lebih jauh. Rupiah saat ini bergerak di kisaran 15.800-15.900 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir.
Video Terkait
Artikel Selanjutnya
Video: Bos BI Yakin Dolar Bisa Ke Bawah Rp16.000, Ini 4 Penyebabnya!