Mengungkap Alasan Transaksi QRIS Semakin Populer di Bos Payment Gateway

Pertumbuhan transaksi layanan perbankan digital di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Bank Indonesia mencatat bahwa per Oktober 2024, pertumbuhan transaksi mencapai 37,1% (yoy) atau mencapai 1.960,8 juta transaksi. Hal ini menunjukkan adopsi masyarakat terhadap layanan perbankan digital semakin meningkat.

Transaksi QRIS

Salah satu layanan yang mengalami pertumbuhan signifikan adalah transaksi QRIS. Transaksi QRIS tumbuh 183,9% (yoy) dengan jumlah mencapai 54,1 juta, sedangkan jumlah merchant yang menggunakan QRIS mencapai 34,7 juta. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin nyaman menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran.

Transaksi Uang Elektronik

Selain transaksi QRIS, transaksi uang elektronik juga mengalami lonjakan yang signifikan. Pertumbuhan transaksi uang elektronik mencapai 27% dengan total transaksi mencapai 1.365 juta. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih ke pembayaran digital menggunakan uang elektronik.

Volume Transaksi BI-FAST

Volume transaksi BI-FAST juga berhasil tumbuh sebesar 59,3% (yoy) dan mencapai 339 juta transaksi. BI-FAST menjadi salah satu platform yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan transaksi secara mudah dan cepat.

CEO PrismaLink International, Laksono, mencatat adanya kenaikan transaksi pembayaran online yang signifikan. Pertumbuhan transaksi mencapai 50-60% dengan jutaan transaksi per bulan sepanjang tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pembayaran online semakin menjadi pilihan utama masyarakat dalam bertransaksi.

Perkembangan Transaksi Pembayaran Digital di Indonesia

Pelaku payment gateway memiliki peran penting dalam memfasilitasi transaksi pembayaran digital di Indonesia. Mereka menjadi jembatan antara konsumen dan merchant untuk melakukan transaksi secara online dengan aman dan efisien.

Wawancara dengan CEO PrismaLink International

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan transaksi pembayaran digital di Indonesia, jangan lewatkan wawancara eksklusif antara Syarifah Rahma dan CEO PrismaLink International, Laksono. Simak keseluruhan wawancara dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia pada tanggal 23 Desember 2024.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *