Teknologi digitalisasi telah membawa dampak besar terhadap perkembangan transaksi keuangan digital di Indonesia. Bank Indonesia mencatat lonjakan volume transaksi BI-FAST dan QRIS yang menunjukkan tren positif dalam adopsi teknologi pembayaran digital di tanah air.
Tren Pertumbuhan Transaksi Digital
Pada November 2024, volume transaksi BI-FAST telah tumbuh sebesar 69,90% (yoy) mencapai 338,61 juta transaksi. Sementara itu, volume transaksi QRIS juga mengalami lonjakan yang signifikan, tumbuh 186% (yoy) dengan mencapai 689,07 juta transaksi.
Dorongan dari Regulator dan Pemerintah
Direktur Utama LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, menyebutkan bahwa pengembangan sistem pembayaran yang didukung oleh regulator dan pemerintah menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan industri jasa pembayaran e-wallet seperti LinkAja. Langkah-langkah yang diambil dalam pengembangan sistem pembayaran ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi masyarakat.
Faktor Penting dalam Peningkatan Layanan
Untuk mendukung peningkatan layanan dan keamanan sistem pembayaran, terdapat tiga hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu SDM, sistem, dan teknologi. Peningkatan literasi juga menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kesadaran pengguna terhadap ancaman serangan siber yang semakin kompleks.
Prospek Bisnis Dompet Digital di Tahun 2024 dan Nataru
Bagaimana prospek bisnis dompet digital di tahun 2024 dan masa Nataru? Apa tantangan yang akan dihadapi di tahun 2025 dengan diberlakukannya PPN 12%? Simak informasi lengkapnya dalam dialog antara Shinta Zahara dan Direktur Utama LinkAja, Yogi Rizkian Bahar, dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia pada Kamis, 19 Desember 2024.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru dalam industri pembayaran digital di Indonesia. Tetap terhubung dengan informasi terkini dan terpercaya hanya di CNBC Indonesia.