PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) mengonfirmasi adanya pembicaraan intensif antara Honda dan Nissan terkait rencana merger kedua perusahaan otomotif Jepang tersebut. Direktur Utama IMAS, Jusak Kertowidjojo, menyatakan bahwa informasi tersebut memang benar.
Sebagai distributor Nissan di Indonesia, IMAS memiliki peran penting dalam industri otomotif Tanah Air. Di sisi lain, merek Honda di Indonesia dijual di bawah bendera PT Honda Prospect Motor.
Meskipun demikian, Jusak menegaskan bahwa belum ada pembicaraan antara perusahaan dengan Nissan global terkait rencana aksi korporasi tersebut. Manajemen IMAS memastikan bahwa informasi yang beredar tidak akan berdampak pada operasional perusahaan maupun penjualan dalam jangka pendek maupun panjang.
Selain itu, IMAS juga menegaskan bahwa tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi hidup perusahaan serta harga saham Perseroan.
Pada awalnya, Honda dan Nissan akan segera mengumumkan secara resmi pembicaraan mengenai merger antara kedua pihak. Penggabungan tiga merek Jepang tersebut akan menciptakan grup otomotif terbesar ketiga di dunia setelah Toyota dan Volkswagen. Hal ini akan menjadi kesepakatan perombakan industri terbesar sejak pembentukan Stellantis pada tahun 2021.
Dalam rencana merger ini, Honda dan Nissan berencana untuk beroperasi di bawah satu perusahaan induk. Keduanya akan menandatangani nota kesepahaman untuk entitas baru tersebut. Perusahaan-perusahaan tersebut juga akan mempertimbangkan untuk membawa Mitsubishi Motors di bawah perusahaan induk guna menciptakan salah satu grup otomotif terbesar di dunia.
Honda dan Nissan telah menjajaki cara untuk memperkuat kemitraan mereka, menghadapi tantangan yang semakin besar dari Tesla dan pesaingnya di China. Mereka juga telah membahas integrasi seperti pengadaan kendaraan hybrid dari Honda ke Nissan dan penggunaan bersama pabrik perakitan mobil Nissan di Inggris.
Terkait pemilik saham terbesar Nissan, Renault, sumber-sumber menyatakan bahwa produsen Prancis tersebut terbuka dengan kemungkinan merger ini. Renault diduga akan mengkaji semua implikasi dari kerja sama tersebut.
Dengan adanya rencana merger antara Honda dan Nissan, industri otomotif Jepang akan mengalami perubahan besar. Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi kedua perusahaan di pasar global dan menghadapi tantangan dari produsen mobil lainnya, terutama dalam hal kendaraan listrik.
Diharapkan, dengan merger ini, Honda dan Nissan dapat bersaing lebih efektif dan efisien dalam menghadapi dinamika pasar otomotif global yang semakin kompleks. Kedua perusahaan diharapkan dapat memanfaatkan kekuatan masing-masing untuk menciptakan inovasi baru dan meningkatkan daya saing mereka di pasar internasional.
Dengan begitu, merger antara Honda dan Nissan akan menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah industri otomotif Jepang dan akan memberikan dampak yang signifikan bagi pasar otomotif global. Semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dari kedua perusahaan ini dan bagaimana hal itu akan membentuk lanskap industri otomotif di masa depan.