Investor kawakan Warren Buffett memberikan saran kepada para orang tua dari segala golongan, mau kaya atau pun tidak. Buffett meminta para orang tua untuk mendiskusikan isi wasiat mereka dengan anak-anak sebelum ditandatangani.
Menurut Buffett, anak-anak harus memahami logika di balik keputusan tersebut serta tanggung jawab yang akan mereka emban setelah kematian orang tua. Buffett, yang memiliki kekayaan pribadi senilai US$ 150 miliar, menekankan pentingnya mendengarkan saran dari anak-anak terkait pembagian warisan.
“Anda tidak ingin anak-anak bertanya ‘Mengapa?’ mengenai keputusan wasiat ketika Anda sudah tidak bisa menjawab,” tulisnya dalam sebuah surat, dikutip dari CNBC.com.
Douglas Boneparth, perencana keuangan bersertifikat, setuju dengan pendapat Buffett terkait transparansi dalam rencana warisan. Menurutnya, meskipun sulit, diskusi semacam ini dapat memperkuat hubungan keluarga jika dilakukan dengan cara yang tepat.
Boneparth mengatakan penting bagi anak-anak untuk memiliki ekspektasi realistis terkait warisan. Ia menambahkan bahwa imajinasi anak-anak sering kali tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga orang tua harus jelas dan rinci mengenai siapa yang akan menerima apa dan alasannya.
Kekhawatiran tentang melukai perasaan anak-anak sering membuat orang tua enggan membahas warisan. Namun, Boneparth menegaskan bahwa diskusi ini justru menghindari konflik yang dapat muncul ketika orang tua sudah tidak ada.
Buffett dalam suratnya juga mengingatkan tentang banyaknya keluarga yang terpecah akibat kebingungan atau kemarahan atas isi wasiat. Ia mencontohkan bagaimana kecemburuan dan ketidakpuasan yang berasal dari masa kecil dapat membesar pasca pembagian warisan.
Jika pembagian warisan tidak merata, orang tua perlu menjelaskan alasannya. Misalnya, seorang anak mungkin menerima lebih banyak karena sebelumnya membantu pembayaran rumah atau menghadiri universitas yang lebih mahal.
Boneparth juga menyarankan pemberian warisan dalam bentuk dana kepercayaan bagi anak yang memiliki masalah pengelolaan keuangan. Dana ini bisa diberikan secara berkala agar tidak disalahgunakan.
Carolyn McClanahan, perencana keuangan lainnya, mengatakan orang tua bisa berdiskusi dengan anak yang lebih mapan secara finansial tentang kemungkinan menerima bagian warisan lebih kecil. Hal ini dilakukan agar anak tersebut tidak merasa dirugikan ketika mengetahui isi wasiat.
McClanahan menekankan pentingnya melibatkan anak-anak dalam pembahasan rencana warisan. Dengan begitu, keputusan yang diambil bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan keluarga.
Namun, McClanahan menambahkan bahwa dalam kasus tertentu, informasi warisan sebaiknya dirahasiakan. Misalnya, jika seorang anak pernah memanfaatkan orang tua secara finansial atau kurang bertanggung jawab dalam pekerjaan.
Dalam situasi ini, McClanahan merekomendasikan orang tua menulis surat yang akan dibaca anak-anak setelah mereka meninggal. Surat tersebut bisa menjelaskan alasan di balik keputusan warisan untuk menghindari konflik.
Dengan demikian, diskusi mengenai warisan antara orang tua dan anak-anak menjadi sangat penting untuk menghindari konflik di masa depan. Transparansi, komunikasi terbuka, dan pemahaman yang jelas akan menjadi kunci dalam pembagian warisan yang harmonis dan memperkuat hubungan keluarga.