Pengantar
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dianggap sebagai mesin penggerak ekonomi Indonesia setelah APBN. Kepala BPI Danantara, Muliaman Hadad, menjelaskan bahwa peran badan pengelola ini sangat penting dalam mengoptimalkan aset-aset negara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Peran Danantara
Menurut Muliaman, Danantara akan menjadi engine kedua setelah APBN dalam menggerakkan perekonomian. Dengan mengkonsolidasi aset-aset negara, Danantara akan memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Strategi Leverage
Muliaman menjelaskan bahwa Danantara akan menggunakan berbagai strategi leverage untuk mengoptimalkan aset-aset negara. Dengan skala ekonomi yang lebih besar, Danantara dapat mengeluarkan surat utang dengan biaya lebih murah dan meningkatkan efisiensi.
Prinsip Pengelolaan
Danantara harus dikelola secara profesional, transparan, dan mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Badan pengelola ini diharapkan dapat menjadi partner investasi yang kredibel bagi investor dalam dan luar negeri.
Peraturan Danantara
Peraturan mengenai Danantara sedang dipersiapkan dan diharapkan selesai pada pertengahan bulan Desember. Hal ini akan memberikan landasan hukum yang jelas bagi operasional Danantara.
Model Bisnis
Danantara akan mengadopsi model bisnis yang mirip dengan gabungan Temasek Holdings dari Singapura dan Khazanah Nasional Berhad dari Malaysia. Temasek Holdings merupakan perusahaan manajemen investasi yang berperan sebagai investor aktif, sedangkan Khazanah Nasional Berhad adalah Sovereign Wealth Fund (SWF) milik Pemerintah Malaysia.
Kesimpulan
Dengan peran strategisnya dalam mengelola aset-aset negara, Danantara diharapkan dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan prinsip-prinsip pengelolaan yang baik, Danantara memiliki potensi untuk menjadi salah satu lembaga keuangan terkemuka di Indonesia.
Next Article
Dipimpin Eks Bos OJK Muliaman Hadad, Ini Tugas BP Investasi Danantara