Strategi Meningkatkan Kekuatan Bisnis Perbankan Syariah di Tengah Ketidakpastian

Strategi Meningkatkan Kekuatan Bisnis Perbankan Syariah di Tengah Ketidakpastian

Pengantar

Industri perbankan syariah di Indonesia tengah menghadapi persaingan yang semakin ketat di era digitalisasi dan VUCA. Berbagai pemangku kepentingan di industri ini harus memiliki strategi yang kuat untuk menghadapi tantangan yang ada dan meningkatkan bisnis keuangan syariah di Tanah Air.

Kompetisi di Industri Perbankan Syariah

Bendahara Umum ASBISINDO, Koko Tjatur Rachmadi, menyebutkan bahwa persaingan di industri perbankan syariah sangat kompetitif. Tidak hanya di antara perbankan syariah itu sendiri, namun juga dengan sektor lain yang menyasar nasabah syariah. Hal ini menuntut adanya inovasi dan strategi yang tepat untuk tetap bersaing di pasar yang semakin ketat.

Daya Tahan Perbankan Syariah

Direktur Utama Bank DKI, Agus Hartoto Widodo, menegaskan bahwa daya tahan perbankan syariah di Indonesia masih sangat baik. Hal ini tercermin dari permodalan dan likuiditas yang stabil. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, perbankan syariah mampu bertahan dan terus berkembang.

Strategi Bisnis

Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, menyoroti pentingnya strategi untuk meningkatkan bisnis unit usaha syariah. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui perluasan layanan transaksi digital dan inklusi keuangan syariah. Dengan demikian, diharapkan bisnis syariah dapat terus tumbuh di tengah ketidakpastian yang ada.

Penguatan Ekosistem Industri Keuangan Syariah

Penguatan bisnis syariah ke depan harus didukung oleh penguatan ekosistem industri keuangan syariah yang luas dan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat posisi industri keuangan syariah di Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

Arah Kebijakan Pemerintah

Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi H Achsien, menyoroti pentingnya arah kebijakan pemerintahan baru dalam mendukung pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia. Kebijakan yang tepat dan progresif akan menjadi landasan bagi pertumbuhan bisnis keuangan syariah di Tanah Air.

Dialog Inspiratif

Dalam acara Power Lunch, CNBC Indonesia, Anneke Wijaya berdialog dengan para pemangku kepentingan di industri keuangan syariah. Bersama Bendahara Umum Asbisindo, Koko Tjatur Rachmadi, Direktur Utama Bank DKI, Agus Hartoto Widodo, Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, dan Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi H Achsien, mereka membahas tantangan dan upaya dalam meningkatkan bisnis keuangan syariah di Indonesia.

Kesimpulan

Industri keuangan syariah di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, namun juga memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Dengan strategi yang tepat, dukungan pemerintah, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, bisnis keuangan syariah di Tanah Air dapat terus tumbuh dan bersaing di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *