Pasar Asia Bergerak Menguat di Akhir Pekan
Menjelang akhir pekan terakhir di tahun 2024, pasar di bursa Asia dominan menguat pada awal perdagangan pagi hari Jumat (27/12/2024). Meskipun hari ini merupakan hari terakhir perdagangan pekan ini, beberapa pasar Asia terlihat cukup bergairah.
Empat indeks bursa Asia terpantau mengalami kenaikan, namun KOSPI Korea Selatan justru mengalami penurunan pada awal perdagangan hari ini. Penguatan beberapa indeks di bursa Asia disebabkan oleh minat investor yang tertuju pada kabar terbaru dari China.
China Merevisi Produk Domestik Bruto 2023
Kabar terbaru datang dari China, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, yang baru saja merevisi Produk Domestik Bruto (PDB) untuk periode 2023.
China mengumumkan peningkatan ukuran ekonominya sebesar 2,7% pada hari Kamis (26/12/2024), namun perubahan tersebut diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan tahun ini. Hal ini karena pihak berwenang berjanji untuk memberikan lebih banyak stimulus guna mendorong ekspansi pada tahun 2025.
Dukungan kebijakan akhir tahun ini telah membawa ekonomi China ke jalur pertumbuhan sekitar 5%, meskipun masih dihadapkan pada tantangan seperti potensi kenaikan tarif dari AS yang dapat mempengaruhi prospek tahun depan.
Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2023 naik sebesar 3,4 triliun yuan menjadi 129,4 triliun (US$17,73 triliun), demikian Kang Yi, kepala Biro Statistik Nasional, mengungkapkan dalam konferensi pers saat merilis sensus ekonomi nasional kelima.
Meskipun tidak menjelaskan alasan di balik revisi 2023, Kang menyatakan bahwa biro akan memberikan rincian lebih lanjut di situs webnya dalam beberapa hari mendatang.
Tantangan dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China
Ekonomi China telah mampu bertahan dalam menghadapi berbagai risiko internal dan eksternal selama lima tahun terakhir, dengan menjaga tren pertumbuhan yang stabil meskipun mengalami kemajuan, demikian Kang menjelaskan.
Pada sensus ekonomi lima tahun sebelumnya, China juga merevisi ukuran ekonomi untuk tahun 2018 dan 2013. Sensus ekonomi kelima yang dilakukan selama lima tahun terakhir mencakup periode pandemi COVID-19 yang berdampak signifikan pada ekonomi China.
Lin Tao, wakil kepala biro tersebut, menyatakan bahwa revisi PDB 2023 tidak akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi China tahun 2024. Pada hari yang sama, Bank Dunia juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2024 dan 2025, meskipun memperingatkan bahwa lemahnya keyakinan rumah tangga dan bisnis, serta hambatan di sektor properti, tetap menjadi beban tahun depan.
Sumber : [email protected]
(saw/saw)
Artikel Selanjutnya
Bursa Asia Kembali ke Zona Hijau Usai Alami Penurunan Tajam