Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kajian terkait perubahan ketentuan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA). Ketentuan ini sebelumnya diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023.
Rancangan Ketentuan Durasi Penempatan
Staf Khusus Menko Perekonomian, Raden Pardede, mengatakan bahwa selain durasi penempatan yang lebih lama di dalam negeri, nilai hasil ekspor yang harus disimpan di sistem keuangan domestik juga sedang dikaji.
Opsi Kewajiban Penempatan Dana
Opsi yang dipertimbangkan adalah menurunkan kewajiban penempatan dana menjadi 25% dari 30% atau bahkan menaikkannya hingga 50% hingga 75%.
Alasan Perubahan Ketentuan
Perubahan ini dilakukan untuk menciptakan transparansi pencatatan nilai hasil ekspor di Indonesia dan meningkatkan cadangan devisa pemerintah untuk stabilitas kurs.
Kebijakan Tambahan
Pemerintah juga akan mengeluarkan kebijakan tambahan berupa stimulus, seperti insentif DHE, untuk mendukung perubahan ketentuan ini. Namun, semua kebijakan tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Ketentuan Saat Ini
Saat ini, para eksportir dengan nilai ekspor di atas 250 ribu dolar AS wajib menempatkan minimal 30% DHE-nya ke rekening khusus dalam negeri yang difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI) minimal 3 bulan.
Sanksi Bagi Eksportir
Bank Indonesia bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan sanksi kepada eksportir yang tidak mematuhi ketentuan penempatan dana hasil ekspor di instrumen keuangan domestik.
Data Terkini
Data BI per 20 Agustus 2024 menunjukkan dolar hasil ekspor yang disimpan di instrumen term deposit valuta asing devisa hasil ekspor kembali bergerak di kisaran US$2,1 miliar hingga US$2,2 miliar.
Next Article
Kabar Baik! Eksportir Mulai Rajin Parkir Dolar di Dalam Negeri
