MR DIY Mencari Dana Sebesar Rp4,71 Triliun, 90% Masuk ke Kantong Pengendali

Sosok Konglomerat Malaysia di Balik Persiapan IPO MR. DIY di BEI

MR DIY (MDIY) Siap Melantai di Bursa Saham: Rencana IPO dan Proyeksi Keuangan

Pada tanggal 25 November 2024, calon emiten ritel barang rumah tangga PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau yang dikenal sebagai MR. DIY mengumumkan rencananya untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan harga penawaran saham berkisar antara Rp1.650 hingga Rp1.870 per saham. Dikutip dari prospektus penawaran perdananya, MR DIY akan menawarkan 2,52 miliar saham dengan nilai nominal Rp25 per saham kepada publik melalui IPO. Dari jumlah tersebut, 9% saham dimiliki oleh pemegang saham penjual Azara Alpina Sdn. Bhd. dan 1% saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan.

Potensi dana yang dapat dikumpulkan dari IPO ini mencapai Rp 4,15 triliun hingga Rp 4,71 triliun. Dana tersebut direncanakan akan digunakan untuk tiga tujuan utama, yaitu pembayaran sebagian pokok utang, biaya pembukaan toko, dan modal kerja operasional anak usaha. Namun, menariknya, hanya 10% dari total dana IPO yang akan dialokasikan untuk ketiga tujuan tersebut, sementara sisanya, yaitu 90%, akan masuk ke kantong pemegang saham sebelumnya sekaligus pengendali perusahaan.

Rincian penggunaan dana IPO adalah sebesar 60% akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada bank CIMB Niaga. Sedangkan sekitar 30% akan dialokasikan untuk biaya pembukaan toko baru di berbagai wilayah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, dan Kepulauan Maluku pada tahun 2025-2026. Terakhir, sekitar 10% akan disuntikkan sebagai modal kerja operasional anak usaha, PT Duta Sentosa Yasa.

Dengan rencana IPO ini, MR DIY diproyeksikan akan memiliki kapitalisasi pasar mencapai Rp 47,11 triliun, jika investor setuju memberikan valuasi di harga tertinggi. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peritel lainnya, seperti Grup Kawan Lama (ACES) dan Erajaya Swasembada (ERAA). MR DIY juga mencatat pertumbuhan pendapatan yang signifikan, dengan pendapatan mencapai Rp 3,21 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 93% secara tahunan (yoy), dan laba bersih Rp 532 miliar, naik 228% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Jadwal pelaksanaan IPO MR DIY adalah sebagai berikut:
– Masa penawaran awal: 25 November – 3 Desember 2024
– Tanggal efektif: 11 Desember 2024
– Masa penawaran umum: 13 – 17 Desember 2024
– Tanggal penjatahan: 17 Desember 2024
– Tanggal distribusi: 18 Desember 2024
– Tanggal listing di BEI: 19 Desember 2024

Dengan prospek yang menjanjikan dan rencana IPO yang ambisius, MR DIY siap untuk melangkah ke tingkat berikutnya dalam dunia bisnis ritel di Indonesia. Dengan dukungan investor dan strategi yang tepat, perusahaan ini berpotensi untuk terus tumbuh dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif. Semoga keberhasilan selalu menyertai langkah-langkah MR DIY ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *