Pada era kepemimpinan Donald Trump 2.0, perang tarif antara Amerika Serikat dan negara-negara lain semakin memanas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan, termasuk di Indonesia. Namun, di tengah ketegangan yang terjadi, ada juga peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia.
Potensi Bank Sentral Negara Maju untuk Menahan Pemangkasan Suku Bunga
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melihat adanya potensi bank sentral negara maju untuk menahan pemangkasan suku bunga sebagai respons terhadap perang dagang yang terjadi. Hal ini dapat menjadi strategi untuk mengatasi risiko ekonomi yang muncul akibat perang tarif.
Dampak Perang Dagang terhadap Ekonomi Global
Perang dagang yang terjadi bisa berdampak pada memanasnya inflasi global. Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana menilai bahwa perang tarif yang digaungkan oleh AS mungkin hanya akan dialami oleh negara maju pesaing AS. Hal ini menunjukkan kompleksitas dari hubungan perdagangan internasional saat ini.
Dampak Perang Dagang AS terhadap Indonesia
Bagi Indonesia, dampak perang dagang AS bisa turut dirasakan terutama terkait dengan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat. Namun, di sisi lain kondisi ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara-negara yang menjadi “korban” dari perang tarif AS. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia juga dapat memanfaatkan situasi ini untuk meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dialog Menarik antara Anneke Wijaya dan Fikri C. Permana
Simak dialog menarik antara Anneke Wijaya dan Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana dalam acara Power Lunch di CNBC Indonesia pada tanggal 21 November 2024. Mereka membahas secara mendalam tentang dampak perang tarif era Trump 2.0 dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dalam situasi tersebut.
Kesimpulan
Dalam menghadapi perang tarif era Trump 2.0, Indonesia memiliki tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan bijaksana. Dengan memanfaatkan potensi investasi dari negara-negara lain dan menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri, Indonesia dapat tetap berkembang dan tidak terlalu terpengaruh oleh perang dagang yang terjadi di dunia internasional.