Situasi Pasar Saham Asia Pasifik Pasca Darurat Militer di Korea Selatan
Pasar saham Asia Pasifik cenderung melemah setelah pemerintah Korea Selatan mengumumkan darurat militer. Kospi mengalami penurunan hampir 2%, sementara Kosdaq turun 1,9% setelah laporan tentang kemungkinan penggunaan dana negara untuk menopang pasar.
Pasar Asia-Pasifik Lainnya
Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,1% dan Topix turun 0,2%. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di level 19.785, sedikit lebih tinggi dari penutupan sebelumnya di level 19.746,32.
Situasi Politik di Korea Selatan
Keputusan Presiden Yoon Suk Yeol untuk mendeklarasikan darurat militer memicu kegemparan politik di dalam negeri. Meskipun deklarasi tersebut ditarik kembali setelah parlemen memblokirnya, hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan politik presiden.
Dalam deklarasi tersebut, Yoon memerintahkan dokter yang mogok kerja untuk kembali bertugas, namun langkah ini ditolak oleh parlemen. Presiden alasan bahwa ada kekuatan pro-komunis dan pro-Korea Utara yang mengganggu stabilitas negara.
Reaksi Masyarakat dan Ahli
Reaksi masyarakat terhadap deklarasi darurat militer Yoon cukup keras. Banyak yang mendesak penolakan terhadap langkah tersebut, dengan beberapa menganggapnya sebagai tindakan putus asa dan berbahaya yang dapat mengakhiri masa jabatan Yoon.
Masyarakat juga menggelar protes di luar gedung majelis nasional, menuntut penolakan dekrit presiden dan menyerukan penangkapan Yoon. Investor juga mempertimbangkan pertumbuhan PDB Australia yang meningkat 0,8% pada kuartal ketiga, namun masih di bawah ekspektasi ekonom.
Kesimpulan
Situasi politik dan ekonomi di Korea Selatan serta di wilayah Asia Pasifik mempengaruhi pasar saham secara keseluruhan. Investor perlu memperhatikan perkembangan terkini untuk mengambil keputusan investasi yang bijak.
Penulis: CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)
Artikel Selanjutnya
Waduh! Indeks Saham Nikkei Terjun 5%, IHSG Rawan Longsor