IHSG Kembali Menguat, Tembus Level 7.200 Kembali

IHSG Kembali Menguat, Tembus Level 7.200 Kembali

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi ke level psikologis 7.200 setelah sebelumnya mencapai 7.300. IHSG ditutup turun 0,93% ke posisi 7.245,89 pada perdagangan hari ini, Selasa (26/11/2024).

Nilai transaksi indeks hari ini mencapai sekitar Rp 11,3 triliun dengan volume perdagangan mencapai 19,6 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 217 saham menguat, 364 saham melemah, dan 214 saham stagnan.

Hampir semua sektor berada di zona merah, kecuali sektor properti yang masih mampu menguat sebesar 0,74%. Sebaliknya, sektor energi mengalami koreksi paling parah dengan penurunan 1,07% yang menjadi penekan IHSG.

Tiga emiten perbankan besar, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), turut membebani IHSG dengan penurunan indeks masing-masing 15,6 poin, 11,5 poin, dan 10,2 poin.

Koreksi IHSG terjadi karena sikap investor yang cenderung wait and see menanti rilis data ekonomi dan agenda penting baik di tingkat global maupun dalam negeri pada pekan ini. Pada Rabu, 27 November 2024, akan diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 545 daerah, namun pengamat memperkirakan bahwa Pilkada tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan IHSG.

Di sisi global, perhatian tertuju pada angka inflasi pengeluaran pribadi masyarakat AS atau PCE yang diperkirakan meningkat menjadi 2,3% (year-on-year/yoy) dari 2,1% yoy pada periode sebelumnya. Kenaikan ini dapat mempengaruhi keputusan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) terkait pemangkasan suku bunga, yang pada gilirannya dapat memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Notulen dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November juga akan dirilis pada hari yang sama, memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai pandangan The Fed terkait proyeksi suku bunga, terutama setelah pemilu. Hal ini terjadi di tengah ketidakpastian apakah suku bunga akan diturunkan lebih lanjut pada pertemuan Desember.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *