Harga Emas Antam Melemah di Tengah Turunnya Harga Emas Dunia
Pada Sabtu (14/12/2024), harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk., atau yang dikenal dengan emas Antam, terpantau mengalami pelemahan. Data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, menunjukkan bahwa di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung Jakarta, harga emas satuan 1 gram pada hari itu dibanderol sebesar Rp 1.517.000, turun Rp 14.000 dari posisi sebelumnya di Rp 1.531.000/batang. Sementara itu, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam pada pagi hari itu berada di Rp 1.368.000 per gram, turun Rp 14.000 dari posisi perdagangan sebelumnya.
Depresiasi harga emas Antam ini terjadi seiring dengan turunnya harga emas dunia (XAU) selama dua hari berturut-turut. Data dari Refinitiv menunjukkan bahwa harga emas dunia (XAU) pada Jumat sebelumnya (13/12/2024) berakhir di US$ 2648.39 per troy ons. Dalam satu hari, harga emas dunia melemah 1,25%, mengikuti pelemahan sehari sebelumnya yang juga sebesar 1,35%. Koreksi harga emas selama dua hari berturut-turut membuat penguatan harga menyusut dari sebelumnya yang mencapai lebih dari 2%, hanya tersisa 0,59%.
Meskipun demikian, harga emas masih berada dalam zona positif sepanjang pekan itu, mengakhiri dua pekan sebelumnya yang ditutup dengan penurunan. Penurunan harga emas dalam dua hari terakhir ini dipicu oleh respon pasar terhadap data ekonomi di Amerika Serikat (AS). Pada bulan November, US Bureau of Labor Statistics melaporkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,4% dibandingkan bulan sebelumnya. Ini adalah angka inflasi tertinggi sejak Juni atau lima bulan terakhir. Indeks harga produsen (PPI) yang mencatat harga grosir juga naik sebesar 0,4% pada bulan itu, melebihi ekspektasi ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,2%.
Akibatnya, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun (US Treasury) melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir setelah data tersebut dirilis. Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak pelaku pasar yang mengumpulkan kas saat ini. Peningkatan tersebut juga tercermin pada indeks dolar AS yang sudah naik selama lima hari berturut-turut dan mulai mendekati level 107 lagi.
Dengan demikian, terjadi penurunan harga emas Antam dan emas dunia seiring dengan respon pasar terhadap data ekonomi AS yang menunjukkan adanya inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Meskipun demikian, harga emas masih berada dalam zona positif sepanjang pekan itu, menunjukkan bahwa emas masih menjadi aset yang diminati dalam situasi ekonomi yang tidak stabil.
Jadi, meskipun harga emas Antam mengalami penurunan, hal ini sejalan dengan kondisi pasar global dan respon terhadap data ekonomi terkini. Pergerakan harga emas masih dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang dapat berubah setiap saat. Sebagai investor, penting untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.