Pentingnya Konsolidasi dalam Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyebut kehadiran PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BRIS) atau BSI turut mengubah arah kompetisi perbankan syariah. Menurutnya, skala besar BSI lebih menonjol dibandingkan bank syariah lainnya sehingga bisa bersaing dengan bank konvensional.
Perubahan Kompetisi Perbankan Syariah
Menurut Dian, sebelumnya sulit terjadi perubahan kompetisi seperti yang terjadi dengan BSI. Hal ini menimbulkan prioritas dalam pengembangan perbankan syariah, salah satunya adalah melakukan konsolidasi.
Peta Jalan Pengembangan Perbankan Syariah
Dian mengungkapkan bahwa OJK telah menyusun peta jalan perkembangan perbankan syariah tahun 2023-2027. Dalam peta jalan tersebut, konsolidasi menjadi langkah penting untuk menyeimbangkan kompetisi perbankan syariah.
Konsolidasi dan Spin-Off
OJK memberikan kewenangan kepada pelaku perbankan syariah untuk melakukan konsolidasi jika dianggap perlu. Selain itu, spin-off juga menjadi opsi yang diberikan untuk meningkatkan efisiensi usaha.
Pendekatan OJK
Dian menegaskan bahwa pendekatan yang dilakukan oleh OJK bukanlah memaksa, namun mendorong kesadaran bagi perbankan syariah untuk mengevaluasi dan menyesuaikan ukuran mereka sendiri.
Optimisme dalam Pengembangan Perbankan Syariah
Dian optimis bahwa pelaku perbankan syariah akan mulai melakukan analisis dan konsolidasi untuk menciptakan efisiensi usaha dengan skala ekonomi yang optimal.
Tantangan di Masa Depan
Dengan melihat persaingan di masa yang akan datang, efisiensi usaha dan skala ekonomi akan menjadi kunci keberhasilan bagi perbankan syariah. Dian yakin bahwa dengan analisis yang tepat, konsolidasi akan menjadi langkah strategis untuk kemajuan industri perbankan syariah di Indonesia.
(rah/rah)
Next Article
OJK Punya Catatan Khusus Untuk Kemajuan Bank Syariah, Apa Itu?