Bank Pesimis Capai Pertumbuhan Kredit dan DPK Sesuai RBB 2024
Sebagian kecil bank pesimis akan dapat mencapai pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) sesuai rencana bisnis bank (RBB) 2024. Hal ini terungkap dalam Laporan Hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (SOBP) triwulan IV-2024.
Faktor Penyebab Pesimisme Bank
Hasil survei menunjukkan bahwa pesimisme tersebut disebabkan oleh pertumbuhan kelas menengah ke bawah yang terbatas, menyebabkan perlambatan pertumbuhan pendapatan yang berdampak pada permintaan kredit dan DPK. Persaingan suku bunga yang ketat juga menjadi faktor pesimisme pencapaian target.
Tantangan Likuiditas dan Daya Beli Masyarakat
Persaingan untuk memperoleh likuiditas di bank menjadi semakin sulit akibat tren suku bunga acuan yang turun namun diprediksi akan naik lagi. Fenomena menurunnya daya beli masyarakat, terutama di kelas menengah, juga menjadi tantangan bagi bank.
Strategi Perbankan Menghadapi Tantangan
Bank berupaya mengoptimalkan pertumbuhan kredit di segmen strategis, berkolaborasi dengan fintech dan e-commerce untuk memperluas akses pembiayaan, serta melakukan diversifikasi produk untuk meningkatkan pendanaan. Penguatan layanan digital dan basis dana murah juga dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Revisi Target Kinerja Bank
Beberapa bank telah menarik mundur target kinerjanya di tahun 2024, seperti PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap tekanan biaya pendanaan yang meningkat.
Pertumbuhan Kredit dan DPK Perbankan
OJK mencatat pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 10,85% secara tahunan, sementara simpanan berjangka turun 4,6% secara tahunan. Bank Indonesia juga mencatat penurunan simpanan berjangka perorangan.
(mkh/mkh)
Next Article
OJK Sebut Ada Tekanan ke Likuiditas Bank di RI, Ini Sebabnya