Pada akhir perdagangan Rabu, IHSG menguat sebesar 1,82% atau berada di posisi 7.326,76. Hal ini menjadi sorotan utama bagi para investor di pasar saham Indonesia. Menurut Susi Setiawati, Equity Analyst dari CNBC Indonesia Research, salah satu faktor yang mendorong kenaikan IHSG adalah adanya fenomena window dressing yang biasanya terjadi di Bulan Desember.
What is Window Dressing?
Window dressing merupakan praktik yang dilakukan oleh para manajer investasi atau dana pensiun untuk meningkatkan performa portofolio investasi mereka di akhir periode pelaporan, seperti akhir tahun. Hal ini dilakukan dengan cara membeli saham-saham yang performanya bagus atau populer di pasar, sehingga terlihat bahwa portofolio investasi mereka memiliki kinerja yang baik.
Optimisme Data Ekonomi dan Suku Bunga
Selain fenomena window dressing, IHSG juga diprediksi akan tetap berada di level 7.500an karena adanya optimisme terhadap data ekonomi dan suku bunga. Data ekonomi yang positif dan suku bunga yang cenderung stabil menjadi faktor penentu bagi kinerja pasar saham di Indonesia.
Dialog Safrina Nasution dan Susi Setiawati di Program Closing Bell
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perkembangan IHSG dan analisis pasar saham, Anda dapat menyaksikan dialog antara Safrina Nasution dan Susi Setiawati dalam Program Closing Bell. Program ini akan membahas secara mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dan prediksi untuk periode mendatang.
Kesimpulan
Dengan adanya fenomena window dressing dan optimisme terhadap data ekonomi dan suku bunga, IHSG berhasil ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu. Hal ini memberikan harapan bagi para investor untuk terus memantau perkembangan pasar saham Indonesia dan mengambil keputusan investasi yang tepat.