Rupiah Terapresiasi Terhadap Dolar AS Setelah Gencatan Senjata di Timur Tengah Semakin Jelas
Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah gencatan senjata di Timur Tengah semakin jelas.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah menguat 0,5% pukul 10:13 WIB di angka Rp15.845/US$ pada hari ini, Kamis (28/11/2024).
Sementara indeks dolar AS (DXY) tampak naik 0,08% di angka 106,17. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di angka 106,08.
Pergerakan Rupiah
DXY mulai sedikit mereda setelah semakin mereda situasi di Timur Tengah. Hal ini yang menjadi alasan rupiah tampak perkasa.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan gencatan senjata Lebanon akan mulai berlaku Rabu (27/11/2024). Hal tersebut setelah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan gencatan senjata dengan Hizbullah akan memungkinkan Israel untuk memfokuskan perhatiannya pada Hamas dan musuh bebuyutannya Iran.
“Gencatan senjata akan dimulai pukul 4:00 pagi waktu setempat,” kata Biden, saat berbicara di Gedung Putih setelah kantor Netanyahu mengumumkan para menterinya telah menyetujui kesepakatan tersebut, dikutip AFP.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Saksikan video di bawah ini:
Video: Masih Penuh Tekanan, IHSG “Terancam” Merosot ke Level 7.000-an
Next Article
Menanti Data Inflasi PCE AS, Bagaimana Nasib Rupiah?
(rev/rev)