Pasar Kripto Mengalami Penguatan Bersamaan dengan Kenaikan Bitcoin dan Altcoin
Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar kripto menguat berjamaah hari ini (28/11/2024) di tengah momen positif yang masih menyelimuti Bitcoin dan altcoin.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (28/11/2024) pukul 07:45 WIB, pasar kripto kompak menguat. Bitcoin naik 4,93% ke US$96.334,69 dan secara mingguan berada di zona positif 1,45%.
Ethereum terbang 10,61% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan menguat 18,59%.
Solana naik 6,43% secara harian dan dalam seminggu terakhir mengalami apresiasi 3,03%.
Begitu pula XRP yang menanjak 5,81% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melesat 31,72%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik 5,46% ke angka 3.653,95. Open interest terapresiasi 7,25% di angka US$120,38 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 85 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dikutip dari coindesk.com, pasar bullish bitcoin (BTC) masih terus berjalan, dan mata uang kripto terbesar di dunia ini diperkirakan akan menembus level US$100.000 dalam waktu dekat, kata Galaxy Research dalam sebuah catatan pada Selasa lalu.
Galaxy mengatakan Bitcoin akan terus naik karena beberapa alasan. Pertama yakni meningkatnya adopsi institusional dan perusahaan, potensi penciptaan cadangan negara Bitcoin, dan pemerintahan baru AS yang pro-kripto semuanya mengarah pada pergerakan yang lebih tinggi dalam jangka pendek dan menengah, kata laporan itu.
Hal ini mungkin tidak berjalan mulus, karena “bahkan mungkin ada beberapa tindakan peraturan atau penegakan hukum dari pemerintahan Biden yang akan berakhir yang akan membuat pasar gelisah,” tulis Alex Thorn, kepala penelitian di Galaxy.
Namun, pengaturan Bitcoin selama dua tahun ke depan “tampak unik dan bullish,” tulis analis tersebut.
Selain itu, posisi pasar opsi juga tampak bullish, kata laporan itu.
Peluncuran opsi dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF) dapat menghasilkan likuiditas yang lebih besar dan potensi volatilitas yang lebih rendah, kata Galaxy. Hal ini dapat menarik institusi-institusi besar untuk memasuki pasar sekaligus meningkatkan permintaan ritel.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Next Article
Bursa Saham AS Anjlok, Pasar Kripto Ikut Ambruk di Zona Merah