Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah
Per Juli 2024, Bank Indonesia mencatat pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah sebesar 11,75% (yoy). Meskipun angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, namun pembiayaan syariah masih berada di atas angka 10%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perbankan syariah masih tetap solid meskipun menghadapi beberapa tantangan.
Faktor Penurunan Pertumbuhan
Menurut Direktur Syariah banking Bank CIMB Niaga, Pandji R. Djajanegara, penurunan pertumbuhan pembiayaan syariah ini sebagian besar disebabkan oleh faktor musiman. Kinerja pembiayaan cenderung lebih rendah di Semester I dibandingkan dengan Semester II. Selain itu, ada juga antisipasi dari bank terhadap Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 12/2023 terkait Spin off Unit Usaha Syariah serta imbas dari suku bunga yang masih cukup tinggi.
Antisipasi Bank terhadap Pergantian Pemerintahan
Pergantian pemerintahan seringkali membawa dampak pada berbagai sektor, termasuk sektor perbankan syariah. Bagaimana bank-bank syariah mengantisipasi pergantian presiden yang akan terjadi di Indonesia? Apakah hal ini akan berdampak pada bisnis perbankan syariah di Tanah Air?
Dialog dengan Direktur Syariah banking Bank CIMB Niaga
Untuk lebih memahami kondisi pembiayaan perbankan syariah dan dampak dari pergantian pemerintahan, CNBC Indonesia menggelar dialog khusus dengan Direktur Syariah banking Bank CIMB Niaga, Pandji R. Djajanegara. Simak keseluruhan dialog ini dalam acara Power Lunch, CNBC Indonesia pada tanggal 27 Agustus 2024.
Kesimpulan
Pembiayaan perbankan syariah di Indonesia terus mengalami perkembangan, meskipun menghadapi beberapa tantangan. Dengan pertumbuhan yang masih berada di atas 10%, sektor perbankan syariah masih bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah. Antisipasi terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah menjadi kunci dalam menjaga stabilitas bisnis perbankan syariah di Tanah Air.