Bank-Bank RI Tetap Bergantung pada Kredit Tambang, Ini Penjelasannya

Bank-Bank RI Tetap Bergantung pada Kredit Tambang, Ini Penjelasannya

Bank-bank Lokal Tetap Optimis di Sektor Pertambangan

Sektor pertambangan masih menjadi sorotan bagi perbankan di Indonesia, meskipun bank-bank asing mulai menghindari pembiayaan fossil. Bank-bank lokal seperti Bank Mandiri dan Bank Central Asia tetap optimis dan melihat peluang pertumbuhan bisnis pada sektor ini.

Peran Bank Mandiri sebagai Agen Pembangunan

Bank Mandiri, salah satu bank pelat merah terbesar di Indonesia, menyatakan komitmennya untuk tetap bertumbuh di sektor pertambangan. Senior Vice President Bank Mandiri, Freddy Iwan S. Tambunan, menegaskan bahwa bank tersebut tetap akan menjadi agen pembangunan di sektor ini. Meskipun bank-bank asing menghindari pembiayaan fossil karena masalah net zero emission, Bank Mandiri melihat peluang dalam hal ini dan tetap menjalankan perannya sebagai agen pembangunan.

Pembiayaan Energi Baru dan Terbarukan

Selain fokus pada sektor pertambangan, Bank Mandiri juga mulai menumbuhkan pembiayaan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai bagian dari upaya “balancing”. Hal ini dilakukan untuk memenuhi komitmen target pemerintah Indonesia Maju 2045. Freddy menjelaskan bahwa bank tersebut harus tumbuh di sektor pertambangan sambil tetap berinvestasi di sektor energi yang terbarukan.

Bank Central Asia Melihat Prospek Sektor Pertambangan

Bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA), juga melihat sektor pertambangan sebagai prospektif. Menurut David, bank tersebut mengikuti perkembangan perdagangan dan bisnis, dan sektor pertambangan masih menjadi salah satu sektor yang menjanjikan. Indonesia, sebagai negara berkembang, masih memiliki target net zero emission yang panjang, yaitu hingga tahun 2060. Hal ini memberikan peluang bagi perbankan untuk tetap berinvestasi di sektor pertambangan.

Eksploitasi Sektor Mineral

David juga menyoroti pentingnya eksploitasi sektor mineral seperti batu bara. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batu bara terbesar di dunia, dan sektor ini masih memiliki ruang pertumbuhan yang harus dimanfaatkan. Bank-bank lokal di Indonesia masih sangat berkomitmen dengan sektor pertambangan, meskipun bank-bank dari luar mulai menghindarinya.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, sektor pertambangan masih menjadi fokus bagi bank-bank lokal di Indonesia. Meskipun bank-bank asing mulai mengurangi pembiayaan fossil, bank-bank lokal tetap melihat peluang dan prospek pertumbuhan bisnis pada sektor ini. Dengan adanya komitmen untuk mencapai target net zero emission dan mengembangkan pembiayaan energi baru dan terbarukan, bank-bank Indonesia terus berperan sebagai agen pembangunan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara.

Dengan adanya pandangan positif dan komitmen yang kuat dari bank-bank lokal, sektor pertambangan di Indonesia masih memiliki potensi untuk terus berkembang hingga tahun 2060 dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa bank-bank di Indonesia siap untuk terus mendukung pertumbuhan sektor ini demi kemajuan ekonomi negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *