Gandaria City: Kisah Sukses Mal Besar di Jakarta Selatan
Gandaria City merupakan salah satu mal terbesar dan paling populer di Jakarta Selatan. Dikenal dengan sebutan “Gancit”, mal ini terdiri dari 7 lantai dan terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama. Dibangun pada tahun 2007, Gandaria City resmi beroperasi pada 5 Agustus 2010. Mal yang selalu ramai pengunjung ini memiliki luas lahan mencapai 336,279 meter persegi.
Siapa Pemilik Gandaria City?
Gandaria City dikembangkan dan didirikan oleh PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), sebuah pengembang properti yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan ini berada di bawah naungan Pakuwon Group yang dimiliki oleh Alexander Tedja. Selain Gandaria City, PWON juga mengelola mal-mal terkenal lainnya di Jakarta, seperti Mal Kota Kasablanka (Kokas) dan Blok M Plaza.
Alexander Tedja: Sosok di Balik Kesuksesan Mal Gandaria City
Alexander Tedja adalah pengusaha properti yang mendirikan Pakuwon Group pada tahun 1982. Perusahaan ini dikenal sukses dalam pengembangan kondominium, hotel, mal, dan perkantoran di Jakarta dan Surabaya. Tedja bekerja sama dengan istrinya, Melinda Tedja, dalam mengelola bisnis properti dan mal di dalam negeri. Mereka terampil dalam membaca karakter lokasi untuk mengembangkan proyek properti yang sukses.
Portofolio properti Tedja juga mencakup pusat perbelanjaan mewah di Surabaya, seperti Tunjungan Plaza, Supermal Pakuwon, dan Pakuwon City. Berkat kepemilikan properti tersebut, Tedja masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Pada tahun 2022, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-47 dengan kekayaan mencapai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.
Meskipun begitu, dalam daftar terbaru orang terkaya Forbes, nama Alexander Tedja tidak lagi tercatat. Namun demikian, kontribusi Tedja dalam dunia properti dan mal di Indonesia tetap diakui dan menjadi inspirasi bagi banyak pengusaha di tanah air.
Kesimpulan
Gandaria City merupakan contoh sukses dari pengembangan mal yang dilakukan oleh Pakuwon Group di bawah kepemimpinan Alexander Tedja. Dengan kepiawaian dalam membaca karakter lokasi dan mengelola bisnis properti, Tedja telah membangun sebuah kerajaan properti yang menginspirasi banyak orang. Meskipun namanya tidak lagi tercatat dalam daftar orang terkaya, prestasi dan kontribusinya tetap dikenang dalam sejarah industri properti di Indonesia.
Dengan demikian, Gandaria City bukan hanya menjadi pusat perbelanjaan yang ramai pengunjung, tetapi juga menjadi simbol dari kesuksesan dan keberhasilan dalam dunia properti dan bisnis di Indonesia. Semoga kisah sukses Gandaria City dan Alexander Tedja dapat memberikan motivasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi dan berkarya dalam mengembangkan industri properti di tanah air.