Persiapan Pasar Keuangan Global Menyambut Tahun 2025
Seiring dengan berakhirnya tahun, pasar keuangan global tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar di tahun 2025. Chief Investment Officer BRI Manajemen Investasi, Herman Tjahjadi, mengungkapkan bahwa potensi lonjakan inflasi AS akibat perang dagang di masa kepemimpinan Donald Trump dapat memengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed, menjadi isu yang cukup mengkhawatirkan bagi investor.
Isu-isu yang Mempengaruhi Pasar Keuangan
Herman menyebutkan bahwa rencana kebijakan pajak Trump terkait pemangkasan pajak manufaktur dan insentif personal tax, termasuk penghapusan tip restoran, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi AS. Namun, hal ini juga berpotensi memicu penurunan Fed Funds Rate (FFR) hanya menjadi 2 kali. Di sisi lain, ada sejumlah sentimen yang dapat membuat The Fed lebih banyak memangkas suku bunga, seperti tingginya tingkat tagihan kartu kredit yang tidak dibayar di atas 90 hari dan makin lamanya waktu warga AS mencari pekerjaan, yang menjadi indikator kuning atau penekan ekonomi RI.
Ancaman bagi Indonesia
Selain sentimen terkait AS, ancaman meningkatnya aliran barang impor China ke Indonesia imbas perang dagang juga diwaspadai oleh pelaku pasar dan pemerintah RI. Hal ini dapat berdampak pada ekonomi Indonesia dan perlu diantisipasi dengan baik.
Dampak Sentimen AS terhadap Pasar Keuangan Indonesia
Bagaimana dampak sentimen AS terhadap pasar keuangan Indonesia? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak dialog antara Syarifah Rahma dengan Chief Investment Officer BRI Manajemen Investasi, Herman Tjahjadi dalam acara Power Lunch, CNBC Indonesia pada Jumat, 27 Desember 2024.