Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Menyiapkan Proses Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan dan Pelaksanaan Likuidasi PT. Bank Perekonomian Rakyat
Jelang akhir tahun 2024, jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) yang bangkrut telah mencapai 20. Angka ini melebihi rata-rata jumlah bank yang jatuh setiap tahunnya menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yaitu sekitar 6 hingga 7 BPR. Pada bulan Juli lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa hampir 20 BPR ditutup sepanjang tahun ini.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, penutupan BPR tersebut tidak menimbulkan goncangan atau keresahan pada masyarakat. Hal ini menunjukkan kerja sama yang baik antara LPS dan OJK dalam menangani kasus-kasus kebangkrutan BPR. Dian juga menekankan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan yang semakin baik dari waktu ke waktu.
LPS sebagai lembaga penjamin simpanan dapat menyikapi jatuhnya BPR dengan cepat, sehingga deposan masyarakat tetap aman dan masalah dapat diselesaikan dengan efisien. Hal ini memberikan keyakinan yang besar bagi masyarakat untuk terus menyimpan dananya di bank umum atau BPR yang diawasi oleh LPS.
Berikut adalah daftar BPR yang jatuh sepanjang tahun ini:
- BPR Wijaya Kusuma
- BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
- BPR Usaha Madani Karya Mulia
- BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
- BPR Purworejo
- BPR EDC Cash
- BPR Aceh Utara
- BPR Sembilan Mutiara
- BPR Bali Artha Anugrah
- BPRS Saka Dana Mulia
- BPR Dananta
- BPR Bank Jepara Artha
- BPR Lubuk Raya Mandiri
- BPR Sumber Artha Waru Agung
- BPR Nature Primadana Capital
- BPRS Kota Juang (Perseroda)
- BPR Duta Niaga
- BPR Pakan Rabaa
- BPR Kencana
- BPR Arfak Indonesia
Dengan adanya kerjasama yang baik antara LPS, OJK, dan BPR, diharapkan kasus kebangkrutan BPR dapat diminimalkan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan semakin meningkat. Semua pihak perlu terus meningkatkan pengawasan dan transparansi agar kejadian serupa dapat diantisipasi di masa depan.
Saksikan video di bawah ini yang membahas efek anjloknya daya beli terhadap penyaluran kredit multifinance:
Video: Efek Anjloknya Daya Beli, Penyaluran Kredit Multifinance Turun
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus kebangkrutan bank di Sidoarjo, baca artikel berikut:
Satu Bank di Sidoarjo Bangkrut, Lagi-Lagi Karena Pemilik Lepas Tangan