20 Bank yang Bangkrut Sepanjang 2024: Tanda-Tanda Bagus, Bagaimana Bisa Terjadi?

17 Bank di Indonesia Dinyatakan Bangkrut, Berikut Kabar Terkini

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Menyiapkan Proses Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan dan Pelaksanaan Likuidasi PT. Bank Perekonomian Rakyat

Jelang akhir tahun 2024, jumlah bank perekonomian rakyat (BPR) yang bangkrut telah mencapai 20. Angka ini melebihi rata-rata jumlah bank yang jatuh setiap tahunnya menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yaitu sekitar 6 hingga 7 BPR. Pada bulan Juli lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa hampir 20 BPR ditutup sepanjang tahun ini.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, penutupan BPR tersebut tidak menimbulkan goncangan atau keresahan pada masyarakat. Hal ini menunjukkan kerja sama yang baik antara LPS dan OJK dalam menangani kasus-kasus kebangkrutan BPR. Dian juga menekankan pentingnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan yang semakin baik dari waktu ke waktu.

LPS sebagai lembaga penjamin simpanan dapat menyikapi jatuhnya BPR dengan cepat, sehingga deposan masyarakat tetap aman dan masalah dapat diselesaikan dengan efisien. Hal ini memberikan keyakinan yang besar bagi masyarakat untuk terus menyimpan dananya di bank umum atau BPR yang diawasi oleh LPS.

Berikut adalah daftar BPR yang jatuh sepanjang tahun ini:

  1. BPR Wijaya Kusuma
  2. BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda)
  3. BPR Usaha Madani Karya Mulia
  4. BPR Pasar Bhakti Sidoarjo
  5. BPR Purworejo
  6. BPR EDC Cash
  7. BPR Aceh Utara
  8. BPR Sembilan Mutiara
  9. BPR Bali Artha Anugrah
  10. BPRS Saka Dana Mulia
  11. BPR Dananta
  12. BPR Bank Jepara Artha
  13. BPR Lubuk Raya Mandiri
  14. BPR Sumber Artha Waru Agung
  15. BPR Nature Primadana Capital
  16. BPRS Kota Juang (Perseroda)
  17. BPR Duta Niaga
  18. BPR Pakan Rabaa
  19. BPR Kencana
  20. BPR Arfak Indonesia

    Dengan adanya kerjasama yang baik antara LPS, OJK, dan BPR, diharapkan kasus kebangkrutan BPR dapat diminimalkan dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan semakin meningkat. Semua pihak perlu terus meningkatkan pengawasan dan transparansi agar kejadian serupa dapat diantisipasi di masa depan.

    Saksikan video di bawah ini yang membahas efek anjloknya daya beli terhadap penyaluran kredit multifinance:

    Video: Efek Anjloknya Daya Beli, Penyaluran Kredit Multifinance Turun

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai kasus kebangkrutan bank di Sidoarjo, baca artikel berikut:

    Satu Bank di Sidoarjo Bangkrut, Lagi-Lagi Karena Pemilik Lepas Tangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *